sebuah ranch di eldorado, texas merupakan komunitas dari sekte gereja fundamentalis yesus kristus dari orang - orang suci jaman akhir (FLDS) yang dipimpin oleh Jeffs setelah kematian ayahnya pada 2002. Mereka memisahkan diri dari sekte Mormon yang akhirnya melarang poligami lebih dari seabad yang lalu. Warren Jeffs, si penganjur poligami di AS, membentuk komunitas ini secara eksklusif di ranch yang dinamakan randu sion. Mereka benar-benar dijauhkan dari dunia luar sehingga tidak ada yang tahu apa yang terjadi di kompleks di Eldorado Texas itu.
Para anggota sekte itu melewatkan hari-harinya untuk membesarkan anak, mengurus taman kecil dan mengerjakan pekerjaan berat lainnya. Namun seorang mantan penghuni ranch itu mengungkapkan kehidupan di situ ternyata bukan menyerupai replika kehidupan abad 19 yang sederhana.
komunitas itu ditekankan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, karena diyakinkan bahwa kiamat sudah dekat. Para perempuan juga dilarang menggunakan pakaian warna merah yang menurut Jeff milik Yesus. Mereka juga dilarang memotong rambut. Mereka juga diisolasi dari dunia luar.
Kelompok ini terkonsentrasi di sepanjang Arizona dan Utah. Namun sejumlah enklave juga dibangun di sejumlah tempat lain termasuk Texas. Beberapa tahun lalu, tanah di Eldorado itu dibeli seharga 700.000 dolar. Meski aparat di Arizona dan Utah mulai curiga, ranch itu terus dibangun untuk menampung komunitas itu.Ranch itu terletak di balik bukit yang menghalangi pandangan dari Eldorado, kota kecil berpenduduk kurang dari 2.000 orang, sekitar 200 mil dari San Antonio.
ranh tersebut digrebek oleh kepolisian texas yang bekerja sama dengan penduduk setempat. Operasi yang digelar Senin (7/4) atau Selasa (8/4) waktu Indonesia itu merupakan yang terbesar dalam sejarah Texas. Operasi seharian penuh itu mengubek-ubek kompleks gedung yang dibangun oleh pemimpin poligami Warren Jeffs yang kini meringkuk di penjara. Operasi itu dilancarkan menyusul pengaduan seorang gadis 16 tahun yang mengaku korban pelecehan. Gadis itu juga melaporkan banyak gadis usia 14-15 tahun yang dipaksa kawin dengan orang dewasa.Sebanyak 133 perempuan dengan gaun selutut jahitan sendiri dan rambut dikepang meninggalkan Ranch Rindu Sion atas kehendak sendiri bersama anak-anak mereka. Mereka adalah anggota Gereja Fundamentalis Yesus Kristus dari Orang Suci Zaman Akhir (FLDS). Gadis 16 tahun yang menelepon itu melaporkan bahwa suaminya yang berusia 50 tahun memukuli dan memperkosanya. "Petugas kesejahteraan anak selesai mengevakuasi 416 anak dari ranch itu dan berhak menampung mereka," kata juru bicara Badan Perlindungan Anak, Marleigh Meisner kepada wartawan di San Angelo, sekitar 60 km dari kompleks Eldorado itu. Dokumen itu menyebutkan sejumlah gadis di kompleks itu sedang hamil. Mereka diselamatkan dengan alasan dalam ancaman pelecehan seksual, fisik dan emosional. "Para penyelidik memastikan ada pola dan praktik yang meluas di Ranch Rindu Sion itu, yaitu anak-anak perempuan itu dikondisikan untuk menerima dan menantikan aktivitas seksual dengan pria dewasa karena secara spiritual mereka telah menikah," demikian dalam dakwaan yang ditandatangani Lynn McFadden, supervisor di Badan Perlindungan dan Pelayanan Keluarga.McFadden mengungkapkan gadis-gadis kecil itu langsung dikawini oleh para pria dewasa begitu menunjukkan tanda-tanda pubertas dan diharuskan mendapatkan anak.Kompleks itu digerebek aparat Kamis (3/4) setelah seorang gadis 16 tahun menelepon sebuah rumah penampungan pada 29 dan 30 Maret menggunakan ponsel orang lain. Saat itu dia berbicara dengan berbisik agar tidak didengar orang lain.Dalam telepon itu, si gadis mengaku dilarang meninggalkan kompleks itu. Ia mengatakan, tiap kali marah, suaminya akan memukul dan menyakitnya, di antaranya dengan memukul dadanya atau mencekiknya. Sementara gadis lain disuruh menggendong bayinya.Tak hanya itu, sang suami juga menyerangnya secara seksual saat hamil beberapa pekan. Sang suami saat ini sedang pergi ke 'dunia luar', namun ia tidak tahu di mana. Aparat tidak mengungkap nama suami gadis itu. Dalam pembicaraan telepon itu, si gadis mengaku ditakut-takuti oleh penghuni kompleks itu. "Jika meninggalkan ranch, orang-orang di luar sana akan menyakitinya, memaksanya memotong rambut, mengenakan rias wajah, mengenakan pakaian modern dan berhubungan seks dengan banyak lelaki," demikian pengakuan si gadis. Di akhir telepon, si gadis mulai menangis.

.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar